Welcome!

I am John Doe Web Designer Photography

View Work Hire Me!

About Me

Web Design
Branding
Development
Who am i

John Doe.

Professional Web Designer

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat condimentum velit class aptent taciti sociosqu ad litora.

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat condimentum velit class aptent taciti sociosqu ad litora torquent metus metus ullamcorper vel tincidunt sed class aptent taciti sociosqu ad litora .

Services

Web Design

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Development

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Branding

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Marketing

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Our Blog

PENGUJIAN PRODUK PERANGKAT KERAS

pengujian produk perangkat keras



A. pengujian produk
     pengujian produk merupakan bagian dari aspek pengembangan produk. pengujian produk juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kelayakan produk dimata konsumen.
1.Tujuan pengujian produk
    pengujian produk dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu, seperti:
a.memastikan bahwa persayaratan spesifikasi ,regulasi,dan kontrak produk dapat terpenuhi.
b.memutuskan apakah produk tersebut sudah berjalan dijalur yang semestinya.
c.alat demonstrasi produk
d.menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunanan akhir.
e.menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk.
f.menyediakan informasi perbandingan dengan produk-produk lain.
g.upaya menciptakan produk yang bias dipertanggung jawabkan secara hukum.
h.membantu memecahkan masalah terhadap kendala produk.
i.menentukan potensi penghematan dalam produksi suatu produk

2.Keuntungan dan kerugian pengujian produk
 a.keuntungan pengujian produk
     berikut adalah keuntungan dalam pengujian produk.
1)menjajal strategi pemasaran
2)memberikan informasi mengenai produk
3)sebagai upaya untuk mengatur strategi merek.
4)membantu produsen mencermati kesalahan

b. kerugian pengujian produk
    berikut adalah risiko dan potensi kerugian dalam melakukan pengujian produk
1)pengujian produk cenderung dapat membuat perusahaan membayar biaya ekstra
2)permasalahan-permasalahan dalam penerpan pengujian produk

3.pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk perangkat keras
   berikut adalah pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk.
  a.pemerintahan
  b.perusahan

4.konsep benchmarking pada pengujian perangkat keras benchmark atau benchmarking merupakan tindakan pengujian sebuah komputer dengan cara menjalankan beberapa program ,kumpulan program,atau operasi lain yang bertujuan untuk mengetahui perfomansi dari komputer tersebut.secara umum proses benchmarking biasanya terdiri dari enam langkah, yaitu:
 a.menentukan apa yang akan di benchmark
 b.menetukan apa yang akan diukur
 c.menentukan kepada siapa akan dilakukan benchmark
 d.pengumpulan data/kunjungan
 e.analisis data
 f.meneruskan tujuan dan rencana tindakan



Sejarah RRQ

Rex Regum Qeon atau yang lebih dikenal dengan RRQ[1] merupakan klub e-sports asal Indonesia yang menaungi 6 divisi game, yaitu Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Free Fire, Valorant, League of Legends: Wild Rift, FIFA, dan Sausage Man. Didirikan sejak 2013, Rex Regum Qeon telah memenangkan lebih dari 200 turnamen esports nasional maupun internasional.[2] Nama Rex Regum berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘raja dari segala raja’ atau ‘king of kings’, sedangkan Qeon merupakan nama in game Presiden Direktur Team RRQ, Riki K. Suliawan.[3] Prestasi Saat ini, Rex Regum Qeon telah memiliki 8 tim dari 6 divisi dengan lebih dari 40 atlet yang tergabung tak hanya di Indonesia, tetapi juga di Thailand. Salah satu tim dari divisi PUBG Mobile, RRQ Oracle, berbasis di Thailand. Sementara itu, 8 tim lainnya berbasis di Jakarta, Indonesia. Pada 2017, Rex Regum Qeon pernah bekerja sama dengan Paris Saint-Germain[4] dalam membentuk tim Mobile Legends bernama PSG RRQ yang turut serta dalam MPL Indonesia Season 3. Di dunia esports Mobile Legends, Rex Regum Qeon telah menjuarai 3 turnamen, yaitu MPL Indonesia Season 2 (2018),[5] MPL Indonesia Season 5 (2020),[6] MPL Indonesia Season 6 (2020),[7] dan MPL Indonesia Season 9 Rex Regum Qeon dipimpin oleh Andrian Pauline[8] di kursi CEO sejak 2017, ketika Team RRQ bergabung dengan MidPlaza Holding. Hingga kini, Rex Regum Qeon telah 4 kali juara lokal yang dapat dilihat di jersey atau seragam resmi Team RRQ. Pertama, dari divisi Point Blank, RRQ Endeavor menyumbang satu bintang setelah menjuarai Point Blank International Championship (PBIC) 2017.[9] Kedua, RRQ Athena yang merupakan tim PUBG Mobile asal Thailand, menyumbang satu bintang pada 2018 dari turnamen PUBG Mobile Star Challenge.[10] Ketiga, dari RRQ Epic di divisi Point Blank, memenangkan Point Blank Word Championsip 2019 Rusia.[11] Keempat, RRQ Athena bersama RRQ Kenboo[12] juga kembali memenangkan PUBG Mobile Star Challenge 2019.[13] Pada 2020, Rex Regum Qeon memenangkan berbagai penghargaan bagi pelaku industri esports Indonesia. Rex Regum Qeon menjadi Pro Team Esports Terfavorit di Indonesian Esports Awards 2020.[14] Rex Regum Qeon juga terpilih menjadi The Most Favorite Esports Team of the Year di Indonesia Gaming Awards 2020 serta sebagai Esports Team of the Year dalam Supergamer Fest 2020. Mobile Legends: Bang Bang Mobile Legends: Bang Bang World Championship Year Series Venue Place Last Match Results 2019 M1 Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia 2nd RRQ Hoshi vs EVOS Legends 3-4 2021 M2 Shangri-La Hotel, Singapore 3rd RRQ Hoshi vs Bren Esports 1-3 M3 Suntec Singapore Convention and Exhibition Centre, Singapore 5-6th RRQ Hoshi vs Blacklist International 0-3 Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup Year Series Venue Place Last Match Results 2018 MSC 2018 Jakarta, Indonesia 3rd RRQ Hoshi vs Digital Devils Pro 2-0 2019 MSC 2019 Manila, Philippines Did not Qualify 2020 MSC 2020 Cancelled 2021 MSC 2021 n/a Did not Qualify 2022 MSC 2022 Kuala Lumpur, Malaysia 2nd RRQ Hoshi vs RSG Philippines 0-4 Mobile Legends: Bang Bang Professional League Year Series Venue Place Last Match Results 2018 MPL Indonesia Season 1 Taman Anggrek Mall, Indonesia 3rd RRQ O2 vs. Team NXL 0-2 MPL Indonesia Season 2 JX Centre, Indonesia 1st RRQ O2 vs. EVOS Esports 3-1 2019 MPL Indonesia Season 3 BritAma Arena, Indonesia 7th-8th PSG.RRQ vs. Bigetron Alpha 0-2 MPL Indonesia Season 4 Tennis Indoor Stadium Senayan, Indonesia 2nd RRQ Hoshi vs. EVOS Esports 1-3 2020 MPL Indonesia Season 5 MPL Arena 1st RRQ Hoshi vs. EVOS Esports 3-2 MPL Indonesia Season 6 1st RRQ Hoshi vs. Alter Ego 3-2 MPL Invitational 2020 None 5th-8th RRQ Hoshi vs. Alter Ego 0-2 2021 MPL Indonesia Season 7 MPL Arena 5th-6th RRQ Hoshi vs. Genflix Aerowolf 1-2 MPL Indonesia Season 8 Bali, Indonesia 2nd RRQ Hoshi vs. ONIC Esports 3-4 MPL Invitational 2021 None 3rd-4th RRQ Hoshi vs. Blacklist International 1-2 2022 MPL Indonesia Season 9 MPL Arena 1st RRQ Hoshi vs. ONIC Esports 4-1 Mobile Legends: Bang Bang Development League Year Series Venue Place Last Match Results 2020 MDL Indonesia Season 1 None 6th-8th RRQ Sena vs. Victim Esports 0-2 MDL Indonesia Season 2 2nd RRQ Sena vs. Siren Clan 1-3 2021 MDL Indonesia Season 3 7th-8th RRQ Sena vs. Kings Esports 1-2 MDL Indonesia Season 4 5th-6th RRQ Sena vs. Aura Esports 0-2 2022 MDL Indonesia Season 5 9th-10th RRQ Sena vs. Rebellion Sinai 1-2 RRQ Kingdom Rex Regum Qeon juga membentuk RRQ Kingdom sebagai wadah bagi para pendukung Team RRQ untuk saling kenal dan menyampaikan dukungan. Salah satu inisiatif yang gencar disampaikan oleh RRQ Kingdom adalah gerakan #StopMenghinaMariBerkarya yang menjadi jiwa RRQ Kingdom agar selalu memberikan dukungan secara positif kepada Team RRQ tanpa menghina tim lain. Inisiatif ini dilakukan melihat penggemar esports Mobile Legends yang masih penuh toxic fans yang sering menyampaikan hinaan kepada tim lain. Karena itu, RRQ Kingdom membuat gerakan ini sebagai contoh bagi penggemar tim lain dan juga bagi ekosistem esports di Indonesia agar bisa dewasa menyikapi berbagai pertandingan dan turnamen dengan sportif.

Kegiatan Belajar Mengajar XII TKJ SMK Syau'um

CARA JADI PROPLAYER MOBILE LEGENDS

 

Cara Jadi Pro Player ML, Ketahui Hal Ini

Cara jadi pro player ML bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan dedikasi dan eksistensi yang wajib dilakukan secara konsisten, agar dapat terus meningkatkan kualitas permainan sekaligus meningkatkan citra positif.
Dengan dua hal tersebut, bukan tidak mungkin memiliki kesempatan untuk berkarier di industri esports. Biasanya, para pro player mendapatkan peluang untuk masuk ke dalam salah satu tim profesional.
Untuk menjadi seorang atlet esports juga harus memiliki mental yang kuat, agar dapat mengelola manajemen konflik di dalam tim sekaligus mampu mengatur performa agar tetap terjaga berada di puncak permainan.
Salah satu industri yang memiliki peluang terbesar di dalam dunia game untuk menjadi pro player adalah Mobile Legends. Selain memiliki basis game terbesar di Indonesia, game ini juga memiliki jadwal kompetitif turnamen yang padat dan diselenggarakan setiap musim.
Pada kesempatan kali ini, Info Sport akan membahas tentang bagaimana tata cara yang wajib dilakukan untuk mendapatkan kesempatan menjadi Pro Player Mobile Legends.

Cara Jadi Pro Player ML

Setelah mengetahui hal-hal penting yang harus dimiliki sebagai seorang Pro Player ML, berikut ini adalah tata cara berupa tips mengenai cara agar jadi pro player ML

1. Riset Pengetahuan Detail Game

Karena Mobile Legends memiliki fitur-fitur dan sistem yang sangat detail, maka wajib hukumnya untuk mengetahui dan mempelajari fungsi dan manfaatnya. Seperti roleplay, item equipment, emblem, statistik hero, dan lain-lain.

2. Sering Update Analisis Hero

Hal ini merupakan langkah pertama yang wajib dilakukan secara rutin sebelum menjadi seorang pro player. Jadi, ketika ada penyesuaian tentang revamp, buff dan nerf hero maupun hero baru akan terbiasa melakukan analisis kekuatan hero yang menjadi META saat ini.

3. Latihan Secara Rutin dan Tekun

Pemain akan mendapatkan feel dan memahami ritme permainan ketika melakukan latihan, yang bisa dijadikan acuan untuk menggunakan setiap hero tertentu. Selain itu, latihan dengan rutin dan tekun juga bermanfaat untuk bisa membaca strategi lawan.Para pemain bisa melakukan latihan dengan bertahap di mode permainan Classic atau Custom.

4. Uji Skill di Mode Ranked

Setelah melakukan latihan intens, uji kemampuan hero di mode permainan Ranked agar mendapatkan rasa kompetitif yang real. Karena hal ini memiliki pertaruhan pada bintang atau points di setiap tier.

5. Memperdalam Pengetahuan Roleplay dan Hero Signature

Ini merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh para pemain. Dengan memperdalam pengetahuan secara detail terkait roleplay dan hero signature atau posisi alami dan hero yang sering digunakan, akan memahami bagaimana cara memaksimalkan kedua hal tersebut.

6. Memiliki Attitude yang Baik dan Wajib Berjejaring

Memiliki sikap yang baik adalah salah satu hal utama yang akan memudahkan jalan bagi para pemain untuk memperluas relasi agar bisa memulai karier dengan memasuki salah satu tim esports.
Namun, hal ini harus beriringan dengan peningkatan kualitas permainan untuk membuka kesempatan bergabung ke tim esports profesional. Dengan hal tersebut, secara otomatis akan mendapatkan pengalaman berkompetisi berskala regional hingga nasional.

Cara jadi pro player ML di atas akan sangat membantu para gamer yang memiliki cita-cita menjadi atlet esports di cabor Mobile Legends dan berambisi masuk ke dalam tim nasional. Selamat mencoba!

Mengenal Load Balancing


Load Balancing: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya pada Server

  5 min read

web server adalah

Website marketplace seperti Tokopedia, Lazada dan Shopee melayani ratusan pelanggan setiap harinya. Pengunjung website mereka bahkan melonjak secara drastis saat event khusus seperti 12.12 atau Harbolnas.

Meski demikian, website marketplace tersebut jarang mengalami gangguan atau down. Kok bisa ya? Salah satu jawabannya adalah penggunaan load balancing.

Di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang load balancing. Mulai dari pengertian load balancing, fungsi load balancing, hingga cara kerja load balancing pada server website.

Pengertian Load Balancing

Load balancing adalah proses pendistribusian traffic jaringan ke beberapa server. Ini untuk memastikan salah satu server tidak menanggung terlalu banyak beban permintaan. 

pentingnya load balancing pada server

Server website yang kelebihan beban membuat proses muat halaman menjadi lambat, atau bahkan tidak terhubung sama sekali.

Secara sederhana, berikut prinsip kerja load balancing:

  • Mendistribusikan permintaan klien atau beban jaringan secara efisien di beberapa server. Dengan pemerataan distribusi, website atau aplikasi menjadi lebih tanggap dan stabil ketika diakses oleh pengguna.
  • Memastikan ketersediaan dengan mengirimkan permintaan hanya ke server yang sedang online
  • Memberikan fleksibilitas untuk menambah atau mengurangi server sesuai permintaan

Baca juga: Apa Itu Web Server?

Cara Kerja Load Balancing

Apapun bentuknya, perangkat load balancing mendistribusikan traffic ke beberapa server untuk memastikan tidak ada satu server pun yang menanggung beban berlebih. Secara efektif, load balancing meminimalkan waktu respon server. 

Fungsi load balancing sama seperti polisi lalu-lintas yang bertugas mencegah kemacetan dan insiden di jalanan yang tidak diinginkan. Load balancer harus bisa memastikan arus lalu-lintas jaringan tetap lancar sekaligus memberi rasa aman dalam sistem kerja jaringan yang rumit.

Secara sederhana, berikut cara kerja load balancing:

  • Pengguna meminta akses masuk server website / aplikasi
  • Load balancer menerima dan mendistribusikan traffic ke beberapa server
  • Jika satu server down, perangkat ini mengalihkan traffic ke server lain yang tersedia

Baca juga: Inilah 7 Penyebab Server Website Down dan Cara Mengatasinya!

Load balancing menjadi metode paling terukur dalam menangani banyaknya permintaan akses dari alur kerja multi aplikasi dan multi perangkat. Dengan akses tanpa batas dunia digital saat ini, load balancing memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Jenis Load Balancing

Setelah mempelajari pengertiannya, yuk kita lanjutkan ke jenis load balancing. Berdasarkan konfigurasinya, terdapat tiga jenis load balancing: hardware, software, dan virtual load balancer.

Hardware Load Balancer

Sesuai dengan namanya, ini merupakan load balancer berbentuk perangkat keras. Alat ini dapat mendistribusikan traffic sesuai dengan pengaturan yang dilakukan.

Karena berbentuk fisik, load balancer ini harus diletakkan di bersama dengan server di pusat data lokal. Jumlah load balancer disesuaikan dengan traffic tertinggi yang diinginkan.

Biasanya, load balancer ini sanggup menangani traffic dalam jumlah besar. Meski demikian, load balancer fisik memiliki harga yang terbilang mahal. Belum lagi, alat ini tidak sefleksibel versi software-nya.

Software Load Balancer

Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load BalancingSebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load Balancing

KelebihanKekurangan
Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus Membutuhkan perawatan yang secara fisik
Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengaksesTidak dapat diubah secara fleksibel
Harga yang lebih mahal dari software

Software Load Balancing

KelebihanKekurangan
Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhanKemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing
Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya
Dapat diaplikasikan ke cloud computing

5 Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.

Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya.

Sayangnya algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama. 

2. Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke server yang lebih luang.

Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang diterima.

3. Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.

Mengetahui kecepatan respon server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran user experience saat mengakses website.

4. Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana. Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik (Mbps).

Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.

Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

5 Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki banyak kelebihan bagi penggunanya.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.

Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website tersebut.

2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu, atau disebut redundansi.

Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.

Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

2 Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

Gunakan Load Balancing untuk Website Anda Sekarang Juga!

Demikian penjelasan artikel ini tentang load balancing pada server, mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

Menggunakan load balancing penting agar website selalu online meski dibanjiri banyak pengunjung. Distribusi permintaan data yang merata ke setiap server juga mencegah terjadinya overload pada server Anda.

Memiliki website bisnis mengharuskan website Anda selalu siap diakses kapan saja. Jadi untuk menghindari overload, pastikan Anda menggunakan load balancing, ya.Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load Balancing

KelebihanKekurangan
Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus Membutuhkan perawatan yang secara fisik
Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengaksesTidak dapat diubah secara fleksibel
Harga yang lebih mahal dari software

Software Load Balancing

KelebihanKekurangan
Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhanKemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing
Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya
Dapat diaplikasikan ke cloud computing

5 Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.

Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya.

Sayangnya algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama. 

2. Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke server yang lebih luang.

Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang diterima.

3. Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.

Mengetahui kecepatan respon server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran user experience saat mengakses website.

4. Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana. Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik (Mbps).

Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.

Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

5 Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki banyak kelebihan bagi penggunanya.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.

Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website tersebut.

2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu, atau disebut redundansi.

Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.

Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

2 Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

Gunakan Load Balancing untuk Website Anda Sekarang Juga!

Demikian penjelasan artikel ini tentang load balancing pada server, mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

Menggunakan load balancing penting agar website selalu online meski dibanjiri banyak pengunjung. Distribusi permintaan data yang merata ke setiap server juga mencegah terjadinya overload pada server Anda.

Memiliki website bisnis mengharuskan website Anda selalu siap diakses kapan saja. Jadi untuk menghindari overload, pastikan Anda menggunakan load balancing, ya.Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load Balancing

KelebihanKekurangan
Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus Membutuhkan perawatan yang secara fisik
Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengaksesTidak dapat diubah secara fleksibel
Harga yang lebih mahal dari software

Software Load Balancing

KelebihanKekurangan
Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhanKemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing
Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya
Dapat diaplikasikan ke cloud computing

5 Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.

Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya.

Sayangnya algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama. 

2. Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke server yang lebih luang.

Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang diterima.

3. Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.

Mengetahui kecepatan respon server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran user experience saat mengakses website.

4. Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana. Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik (Mbps).

Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.

Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

5 Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki banyak kelebihan bagi penggunanya.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.

Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website tersebut.

2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu, atau disebut redundansi.

Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.

Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

2 Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

Gunakan Load Balancing untuk Website Anda Sekarang Juga!

Demikian penjelasan artikel ini tentang load balancing pada server, mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

Menggunakan load balancing penting agar website selalu online meski dibanjiri banyak pengunjung. Distribusi permintaan data yang merata ke setiap server juga mencegah terjadinya overload pada server Anda.

Memiliki website bisnis mengharuskan website Anda selalu siap diakses kapan saja. Jadi untuk menghindari overload, pastikan Anda menggunakan load balancing, ya.Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load Balancing

KelebihanKekurangan
Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus Membutuhkan perawatan yang secara fisik
Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengaksesTidak dapat diubah secara fleksibel
Harga yang lebih mahal dari software

Software Load Balancing

KelebihanKekurangan
Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhanKemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing
Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya
Dapat diaplikasikan ke cloud computing

5 Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.

Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya.

Sayangnya algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama. 

2. Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke server yang lebih luang.

Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang diterima.

3. Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.

Mengetahui kecepatan respon server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran user experience saat mengakses website.

4. Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana. Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik (Mbps).

Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.

Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

5 Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki banyak kelebihan bagi penggunanya.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.

Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website tersebut.

2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu, atau disebut redundansi.

Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.

Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

2 Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

Gunakan Load Balancing untuk Website Anda Sekarang Juga!

Demikian penjelasan artikel ini tentang load balancing pada server, mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

Menggunakan load balancing penting agar website selalu online meski dibanjiri banyak pengunjung. Distribusi permintaan data yang merata ke setiap server juga mencegah terjadinya overload pada server Anda.

Memiliki website bisnis mengharuskan website Anda selalu siap diakses kapan saja. Jadi untuk menghindari overload, pastikan Anda menggunakan load balancing, ya.Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load Balancing

KelebihanKekurangan
Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus Membutuhkan perawatan yang secara fisik
Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengaksesTidak dapat diubah secara fleksibel
Harga yang lebih mahal dari software

Software Load Balancing

KelebihanKekurangan
Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhanKemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing
Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya
Dapat diaplikasikan ke cloud computing

5 Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.

Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya.

Sayangnya algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama. 

2. Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke server yang lebih luang.

Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang diterima.

3. Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.

Mengetahui kecepatan respon server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran user experience saat mengakses website.

4. Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana. Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik (Mbps).

Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.

Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

5 Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki banyak kelebihan bagi penggunanya.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.

Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website tersebut.

2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu, atau disebut redundansi.

Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.

Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

2 Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

Gunakan Load Balancing untuk Website Anda Sekarang Juga!

Demikian penjelasan artikel ini tentang load balancing pada server, mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

Menggunakan load balancing penting agar website selalu online meski dibanjiri banyak pengunjung. Distribusi permintaan data yang merata ke setiap server juga mencegah terjadinya overload pada server Anda.

Memiliki website bisnis mengharuskan website Anda selalu siap diakses kapan saja. Jadi untuk menghindari overload, pastikan Anda menggunakan load balancing, ya.Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban server.

Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.

Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.

Hardware Load Balancing vs Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine.

Selain dari bentuknya, berikut perbandingan antara hardware dan software load balancing:

Hardware Load Balancing

KelebihanKekurangan
Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus Membutuhkan perawatan yang secara fisik
Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengaksesTidak dapat diubah secara fleksibel
Harga yang lebih mahal dari software

Software Load Balancing

KelebihanKekurangan
Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhanKemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing
Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya
Dapat diaplikasikan ke cloud computing

5 Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.

Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya.

Sayangnya algoritma Round Robin tidak mempertimbangkan beban dan karakteristik masing-masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama. 

2. Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke server yang lebih luang.

Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang diterima.

3. Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.

Mengetahui kecepatan respon server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran user experience saat mengakses website.

4. Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana. Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik (Mbps).

Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.

Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

5 Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki banyak kelebihan bagi penggunanya.

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.

Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website tersebut.

2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu, atau disebut redundansi.

Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.

5. Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.

Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

2 Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya:

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

2. Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

Gunakan Load Balancing untuk Website Anda Sekarang Juga!

Demikian penjelasan artikel ini tentang load balancing pada server, mulai dari pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya.

Menggunakan load balancing penting agar website selalu online meski dibanjiri banyak pengunjung. Distribusi permintaan data yang merata ke setiap server juga mencegah terjadinya overload pada server Anda.

Memiliki website bisnis mengharuskan website Anda selalu siap diakses kapan saja. Jadi untuk menghindari overload, pastikan Anda menggunakan load balancing, ya.

Total Tayangan Halaman

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com